Hampir seluruh warga desa berprofesi sebagai petani durian. Tak heran, kawasan ini juga menjadi destinasi wisata kebun durian. Pengunjung yang datang bersama keluarga dapat menikmati durian langsung dari kebun, menciptakan pengalaman unik bagi para penikmat buah tropis ini.
Kualitas Durian Bhineka Bawor Tak Tertandingi
Dara, seorang pecinta durian, mengaku puas dengan rasa khas durian Bhineka Bawor.
"Bijinya kecil, legit, dan manis sekali. Rasanya beda dengan durian lain. Saya penikmat durian dan sehari bisa menghabiskan satu butir. Selain itu, harganya juga sangat terjangkau," ujarnya.
Durian Bhineka Bawor memiliki keunggulan rasa yang beragam, mulai dari manis, legit, hingga sedikit pahit. Tekstur dagingnya yang tebal dan warnanya yang kuning cerah menjadi ciri khas tersendiri. Feronica, pengunjung asal Tangerang, mengatakan bahwa durian ini membuatnya ketagihan.
"Dagingnya tebal, rasanya mantap, dan warnanya kuning. Ini pertama kali saya mencicipi durian Bhineka Bawor, dan rasanya benar-benar luar biasa," katanya.
Petani Tetap Optimis di Tengah Tantangan Cuaca
Meski musim hujan dengan intensitas tinggi memengaruhi hasil panen, kualitas durian Bhineka Bawor tetap terjaga. Sarno, salah satu petani durian di desa tersebut, menjelaskan bahwa metode pengembangan vegetatif menjaga kualitas buah.
"Panen raya tahun ini agak menurun karena hujan, tetapi rasa dan ketebalan dagingnya tetap baik. Harganya berkisar antara Rp125 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram, tergantung warna dan jenisnya," ungkapnya.
Durian Bhineka Bawor tak hanya diminati warga lokal. Pesanan juga datang dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Beberapa pengunjung memilih menikmati durian langsung di lokasi, sementara yang lain membawa pulang buah segar ini.
Bagi Anda pecinta durian, musim panen raya ini adalah momen yang tepat untuk mencicipi durian Bhineka Bawor langsung dari tempat asalnya. Jangan lewatkan kesempatan menikmati durian berkualitas premium ini sebelum musim panen berakhir.
