Iklan

Mitra Usaha Indonesia
Sabtu, 28 September 2024, 13.53 WIB
Last Updated 2024-09-28T06:53:48Z
News

Etawalin dan Yayasan Rintisan Amal Bunda Gelar Program CSR: "Lansia Aktif Bahagia di Masa Tua"


CILACAP– Etawalin, merek susu kambing herbal yang dikenal karena khasiatnya dalam meredakan nyeri sendi, bekerja sama dengan Yayasan Rintisan Amal Bunda meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk "Lansia Aktif Bahagia di Masa Tua." Inisiatif ini berfokus pada peningkatan kualitas hidup lansia dhuafa dan masyarakat lansia di sekitar Cilacap, sekaligus mengajak mereka untuk lebih aktif dan berdaya di masa tua.


Dengan mengusung tema “Lebih Kuat dengan Etawalin,” program ini memberikan perhatian khusus pada kesehatan sendi, kebugaran fisik, serta kesejahteraan mental dan sosial para lansia. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan para lansia.

Kegiatan Positif untuk Lansia: Dari Roadshow Hingga Acara Puncak

Program ini dibagi dalam dua rangkaian utama, yaitu Program Rumah Sahabat Lansia Roadshow dan acara puncak yang diselenggarakan di Pendopo Wijayakusuma, Cilacap. Roadshow yang berlangsung dari 12 hingga 25 September 2024 sukses menjangkau lebih dari 150 lansia dhuafa di lima lokasi berbeda di Cilacap.


Dalam rangkaian ini, para peserta mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis, edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan sendi, serta distribusi susu herbal Etawalin. Program ini mengedukasi lansia tentang langkah-langkah perawatan kesehatan yang tepat, dengan harapan dapat mengurangi risiko nyeri sendi dan penyakit degeneratif.

Acara puncak pada 28 September 2024 menjadi sorotan utama dengan berbagai kegiatan interaktif dan inspiratif, di antaranya senam bersama, talkshow kesehatan, penampilan kreatif dari para lansia dan relawan Yayasan Amal Bunda, serta pembagian sembako. Pemeriksaan kesehatan gratis juga kembali dilakukan, memberikan kesempatan bagi lebih banyak lansia untuk mendapatkan perawatan medis langsung dari tenaga kesehatan yang berpengalaman.

Pentingnya Aktivitas Fisik untuk Lansia: Perspektif Ahli

Dalam sesi talkshow kesehatan, dr. Bethadina, Dokter Spesialis Saraf, menekankan bahwa nyeri sendi adalah masalah umum yang sering dialami lansia, terutama karena faktor penuaan, radang sendi, atau cedera. Menurutnya, meskipun lansia sering kali merasa khawatir melakukan aktivitas fisik karena takut cedera, menghindari gerak justru memperburuk kondisi kesehatan sendi.

“Berhenti bergerak bisa melemahkan otot di sekitar sendi, membuat kekakuan semakin parah, dan menambah risiko jatuh atau cedera. Oleh karena itu, lansia perlu tetap aktif dengan cara yang aman, seperti olahraga ringan dan terapi fisik yang mendukung fleksibilitas, kekuatan otot, serta meningkatkan sirkulasi darah ke area sendi,” jelas dr. Bethadina. 

Ia juga menambahkan pentingnya edukasi bagi lansia dan keluarganya tentang kesehatan sendi, agar mereka lebih memahami gejala yang dialami dan dapat mengambil langkah pencegahan serta perawatan yang tepat. Pengetahuan ini, katanya, akan membantu lansia tetap aktif dan mandiri dalam kehidupan sehari-hari tanpa rasa takut.

Kreativitas dan Kebersamaan untuk Lansia yang Lebih Berdaya

Program ini tidak hanya fokus pada kesehatan fisik, tetapi juga memberikan ruang bagi lansia untuk mengekspresikan diri dan bersosialisasi melalui berbagai **kegiatan kreatif**. Sesi diskusi, seni, dan gerakan menjadi bagian penting dalam acara ini, yang bertujuan meningkatkan kesehatan mental dan sosial lansia.

"Kegiatan ini membantu meningkatkan semangat hidup lansia dengan mendorong mereka untuk saling berbagi cerita dan pengalaman," ujar Anita Ratna Faoziyah, Ketua Yayasan Rintisan Amal Bunda. "Rasa kebersamaan yang tercipta di sini diharapkan dapat menginspirasi lansia untuk lebih optimis dan menjalani kehidupan yang bermakna."




Anita juga menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengembalikan rasa percaya diri lansia agar tetap aktif, mandiri, dan produktif. “Kami percaya bahwa setiap lansia berhak mendapatkan perhatian dan dukungan untuk menjalani masa tua yang bahagia dan berkualitas,” tambahnya.

Kolaborasi yang Menginspirasi untuk Kesejahteraan Lansia

Betania Gian, Manager Public Relations Etawalin, menekankan bahwa kerja sama antara Etawalin dan Yayasan Rintisan Amal Bunda merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung kesejahteraan lansia, khususnya dalam menjaga kesehatan tulang dan sendi. “Kami sangat percaya bahwa pencegahan sejak dini dan tetap aktif bergerak, ditambah dengan asupan nutrisi yang tepat, dapat membantu mengurangi risiko nyeri sendi,” ungkapnya.

Etawalin berharap inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan fisik para lansia, tetapi juga membantu membangun komunitas yang lebih peduli dan responsif terhadap kebutuhan lansia di Indonesia. “Program ini tidak hanya sekadar kegiatan sosial, tapi juga sebuah model yang bisa diadopsi dan diterapkan di wilayah lain sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap lansia,” tambah Betania.

Menuju Komunitas yang Lebih Peduli

Dengan rangkaian kegiatan yang mencakup kesehatan fisik, mental, dan sosial, program “Lansia Aktif Bahagia di Masa Tua” diharapkan menjadi model inspiratif bagi inisiatif serupa di masa mendatang. Program ini bukan hanya mencerminkan komitmen Etawalin dan Yayasan Rintisan Amal Bunda dalam meningkatkan kesejahteraan lansia, tetapi juga menjadi pengingat bahwa perhatian terhadap lansia adalah tanggung jawab bersama.

Melalui kolaborasi yang kuat ini, masyarakat diharapkan lebih peduli dan terlibat aktif dalam menjaga kesehatan serta kebahagiaan lansia, menciptakan komunitas yang lebih hangat, suportif, dan penuh perhatian.