Iklan


 

Mitra Usaha Indonesia
Jumat, 02 Agustus 2024, 20.08 WIB
Last Updated 2024-08-02T13:08:53Z
News

OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024


MITRAUSAHA.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, yang bertujuan untuk mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Ini adalah pertama kalinya SNLIK diselenggarakan bersama oleh kedua lembaga tersebut.


Survei tahun ini menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen, dan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen. Untuk literasi dan inklusi keuangan syariah, indeks masing-masing adalah 39,11 persen dan 12,88 persen. Hasil ini disampaikan oleh Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, di Kantor BPS, Jakarta.

Survei yang dilaksanakan dari 9 Januari hingga 5 Februari 2024 ini melibatkan 10.800 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah stratified multistage cluster sampling, yang memastikan representasi yang akurat dari berbagai demografi.

Temuan utama SNLIK 2024 meliputi:

Gender: Indeks literasi dan inklusi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, masing-masing sebesar 66,75 persen dan 64,14 persen untuk literasi, serta 76,08 persen dan 73,97 persen untuk inklusi.
Klasifikasi Desa: Wilayah perkotaan memiliki indeks literasi dan inklusi keuangan yang lebih tinggi (69,71 persen dan 78,41 persen) dibandingkan perdesaan (59,25 persen dan 70,13 persen).
Umur: Kelompok usia 26-35 tahun memiliki indeks literasi dan inklusi keuangan tertinggi, sementara kelompok usia 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki indeks terendah.
Pendidikan: Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pula indeks literasi dan inklusi keuangan. Kelompok dengan pendidikan perguruan tinggi memiliki indeks tertinggi, sementara yang tidak/belum pernah sekolah atau tidak tamat SD memiliki indeks terendah.
Pekerjaan: Kelompok pegawai/profesional, pengusaha/wiraswasta, dan ibu rumah tangga memiliki indeks literasi keuangan tertinggi. Indeks inklusi keuangan tertinggi dimiliki oleh pensiunan/purnawirawan, pegawai/profesional, dan pengusaha/wiraswasta.
Hasil SNLIK 2024 akan digunakan oleh OJK dan pemangku kepentingan lainnya sebagai landasan untuk menyusun kebijakan dan strategi peningkatan literasi dan inklusi keuangan, terutama bagi segmen penduduk dengan tingkat literasi dan inklusi yang lebih rendah. Fokus ini termasuk penduduk perdesaan, kelompok usia 15-17 tahun dan 51-79 tahun, penduduk dengan pendidikan rendah, serta kelompok yang belum bekerja, pelajar/mahasiswa, dan pekerja di sektor pertanian.

OJK berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui Peta Jalan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (2023-2027).