Iklan


 

Mitra Usaha Indonesia
Sabtu, 31 Agustus 2024, 13.38 WIB
Last Updated 2024-08-31T06:38:59Z
News

Kisah Sukses Watirah, Guru Honorer yang Berhasil Kembangkan Usaha Emping Melinjo


MITRA USAHA.ID - Desa Tumiyang di Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah, kini dikenal sebagai salah satu sentra pengolahan emping melinjo berkat kegigihan seorang guru honorer, Watirah. Ibu rumah tangga yang juga warga RT 3 RW 5 Desa Tumiyang ini, berhasil membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.


Watirah memulai usaha emping melinjo ini karena merasa penghasilan dari profesinya sebagai guru honorer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. “Awalnya, sebagai guru honorer saya hanya menerima Rp 150 ribu. Terus terang saja, uang sebesar itu tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangga dan anak-anak, sehingga saya berinisiatif untuk memulai usaha emping melinjo,” ungkap Watirah pada Sabtu, 31 Agustus 2024.

Dengan modal keberanian, Watirah mulai mencoba memproduksi emping melinjo dari satu kilogram bahan baku dan menitipkannya di warung-warung sekitar. Tanpa disangka, produk empingnya mendapatkan sambutan positif dari masyarakat sekitar. Permintaan yang terus meningkat membuat Watirah semakin serius dalam mengembangkan usahanya. Kini, usaha pengolahan emping Watirah mampu memproduksi hingga satu kuintal per hari.




Tidak hanya sukses dengan produk emping melinjo, Watirah juga mengembangkan variasi produk lain seperti ubi stik dan ubi mangleng. Dari semua usahanya tersebut, Watirah kini berhasil meraih penghasilan hingga puluhan juta rupiah per bulan. “Kesuksesan ini juga berkat dukungan dari ibu-ibu di desa yang ikut membantu produksi dan menambah penghasilan keluarga mereka,” jelas Watirah.

Watirah tak hanya mengembangkan usaha untuk dirinya sendiri, tetapi juga memberdayakan warga Desa Tumiyang, terutama para ibu rumah tangga. Mereka diberi kesempatan bekerja dalam proses produksi, yang memberikan tambahan penghasilan untuk kebutuhan keluarga. Karisem (55), salah satu pekerja di tempat usaha Watirah, mengaku bersyukur bisa bekerja di sana. “Alhamdulillah, berkat ikut bekerja bersama Watirah ini, hasilnya bisa membantu suami dan mencukupi kebutuhan keluarga,” kata Karisem.

Produk emping melinjo dari usaha Watirah kini tidak hanya dipasarkan di sekitar Banyumas dan Purbalingga, tetapi sudah merambah hingga ke Bandung dan Surabaya. Untuk harga, emping melinjo dijual mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 120 ribu, tergantung pada ukuran dan kemasannya. Produk lainnya seperti ubi stik dan cantir ubi juga memiliki varian harga yang bervariasi, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 140.000.

Melalui kegigihan dan semangat juangnya, Watirah membuktikan bahwa usaha kecil yang dirintis dengan tekun dapat berkembang menjadi besar dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Ia telah berhasil mengangkat perekonomian keluarganya dan warga desa sekitarnya, sekaligus menunjukkan bahwa inovasi dan kerja keras adalah kunci menuju kesuksesan.

Produksi olahan emping Ibu Watirah yaitu:

- Harga terendah isi 3 gr Rp 2000,

- Harga tertinggi isi 8 ons Rp 72000.

Aneka Rasa Emping :

- Rasa ori, asin, pedes, dan manis.

Produk Gadung :

- Harga terendah isi ½ ons Rp 3500,

- Harga tertinggi isi 1 kg Rp 70.000.

Dan rasa gadung hanya ada asin.

Kemudian olahan ketela:

- Stik Ubi:

- Harga terendah isi ½ ons Rp 2000,

- Harga tertinggi isi 4 kg Rp 140.000.

Harga Kemasan:

- Terendah Rp 2000;m,

- Tertinggi Rp 10.000.

Selanjutnya Cantir Ubi

- Rasa original pedes manis:

- Harga terendah isi ½ ons Rp 2000,

- Harga tertinggi isi 2 ons Rp. 5000.