Pertemuan dipimpin oleh Lintang Anggraeni, Kepala Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengawasan SP PUR (Unit IKSPPUR).
Selain itu, Tela A. Tirta, Asisten Manajer Unit IKSPPUR, hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Bank Indonesia memberikan tips aman bertransaksi menggunakan QRIS, mengingat adanya informasi terkait penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk selalu bijak dan berhati-hati dalam bertransaksi menggunakan QRIS.
Berikut beberapa tips aman yang akan disampaikan:
Pembeli harus memastikan nama merchant yang tertera di aplikasi QRIS sesuai dengan nama merchant yang dituju.
Pembeli perlu memeriksa kebenaran nominal transaksi sebelum menyelesaikan pembayaran.
Pembeli dianjurkan untuk menyimpan struk digital sebagai bukti transaksi.
Merchant harus mengecek notifikasi transaksi untuk memastikan transaksi sudah berhasil, serta memeriksa nama merchant dan nominal transaksi yang benar.
Laporkan kepada Bank Indonesia atau pihak berwajib jika menemukan transaksi mencurigakan.
Tujuan dari penggunaan QRIS adalah untuk memberikan kemudahan, kecepatan, keamanan, efisiensi, dan kehandalan dalam bertransaksi.
Dengan QRIS, penjual dan pembeli tidak perlu menyediakan uang tunai, sehingga terhindar dari risiko uang palsu.
Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait cara aman bertransaksi, termasuk penggunaan QRIS sebagai alternatif pembayaran digital.
Bank Indonesia bersinergi dengan berbagai pihak dalam meningkatkan literasi seluruh lapisan masyarakat melalui edukasi formal dan informal.
Diharapkan, pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital dapat berkembang dan memberikan manfaat besar bagi perekonomian.
